Minggu, 03 Januari 2010

mid term test logika dan penulisan ilmiah


Resensi Film Crazy People

Film Crazy People adalah sebuah film karya Paramount Pictures yang diliris pada tanggal 13 April 1990. Film bergenre komedi ini diawali dengan cerita tentang Emory Leeson (Dudley Moore), seorang karyawan perusahaan periklanan yang sedang mengalami depresi. Depresi ini menyebabkan Emory bersikap tidak seperti biasanya. Emory membuat iklan-iklan dengan slogan yang radikal, vulgar, tapi jujur. Misalnya saja Emory membuat iklan mobil Porche yang berbunyi “Porche. Too small to get laid in, but you will get laid as soon as you step out.” (Porche. Terlalu kecil untuk ditiduri, tapi Anda akan segera ditiduri saat keluar).
Stephen Bachman (Paul Reiser), atasan Emory, jelas tidak senang dengan perubahan Emory apalagi perubahan tersebut mempengaruhi pekerjaan Emory, yaitu karya-karya iklannya yang menjadi tidak biasa. Lantas, Stephen memasukkan Emory ke dalam sebuah rumah sakit jiwa dengan harapan Emory bisa cepat membaik dan kembali bekerja. Awalnya Emory protes habis-habisan karena ia merasa dirinya baik-baik saja, namun setelah ia bertemu dengan Kathy (Daryl Hannah) di rumah sakit jiwa, Emory pun berubah pikiran. Kathy adalah seorang wanita cantik yang bisa mengobrol dengan normal. hal yang membuatnya masuk rumah sakit jiwa hanyalah ketakutannya pada dunia di luar rumah sakit, ruangan yang gelap dan tertutup, dan banyak hal lainnya. Kathy menerina Emory, si pendatang baru dengan keramahan dan kehangatan yang luar biasa. Emory pun mulai jatuh hati kepada Kathy, dan ternyata Kathy pun mencintai Emory. Emory yang awalnya merasa tidak betah tinggal di rumah sakit jiwa mulai bergabung dengan teman-teman barunya. Ia mulai ikut serta dalam permainan favorit teman-temannya, voli tanpa bola, yang awalnya ia anggap aneh. Ia pun mulai merasa nyaman di rumah sakit itu.
Sementara itu, iklan-iklan yang dibuat oleh Emory secara tidak sengaja masuk ke percetakan dan diterbitkan di seantero negri. Drucker (J.T. Walsh), pemimpin perusahaan periklanan tempat Emory dan Stephen bekerja pun murka. Ia memecat Emory dan Stephen saat itu juga. Namun ternyata respons dari masyarakat berbeda 180 derajat, iklan-iklan yang dibuat oleh Emory menaikkan minat beli masyarakat secara drastis. Masyarakat merasa ”tersentil” dengan kejujuran iklan-iklan yang dibuat oleh Emory sehingga mereka berbondong-bondong membeli produk-produk yang diiklankan. Drucker langsung merekrut ulang Stephen dan memerintahkannya untuk membawa Emory kembali. Stephen pun pergi ke rumah sakit jiwa untuk menjemput Emory. Sayangnya, Emory yang sedang jatuh cinta tidak mau keluar dari rumah sakit.
Dalam terapi kelompok bersama Dr. Baylor (Mercedes Ruehl), Emory menceritakan kegundahan hatinya itu. Tidak disangka-sangka, Kathy mencetuskan ide agar para pasien sakit jiwa di rumah sakit itu bersama-sama membantu Emory membuat iklan. Awalnya, Emory berpikir ide ini tidak masuk akal, tetapi ternyata pasien-pasien itu sangat berbakat dalam membuat iklan dengan karakteristik seperti iklan Emory, yaitu menonjolkan aspek kejujuran. Akhirnya, para pasien rumah sakit jiwa itu diberdayakan menjadi penulis iklan seperti Emory. Cerita berlanjut dengan kisah para pasien rumah sakit jiwa ini dalam membuat karya-karya iklan yang jujur dan menggelitik, dengan berbagai macam konflik dan penyelesaiannya.
Secara keseluruhan, film ini mengandung pesan penting tentang kejujuran yang seringkali kita lupakan dalam kehidupan. Terkadang kita membual dan menambahkan ini itu agar sesuatu tampak baik. Namun, dari Emory dan teman-temannya di rumah sakit jiwa kita dapat mengambil pelajaran moral bahwa semua hal memiliki kebaikan di dalamnya. Oleh karena itu, kita tidak perlu membualkan hal-hal yang tidak benar hanya untuk membuat hal itu tampak baik. Saya akan mengambil manusia sebagai contoh konkretnya. Terkadang manusia terlalu terpaku pada apa yang diinginkan orang lain sehingga manusia tersebut menjadikan dirinya seperti apa yang dianggap baik oleh orang lain. Padahal, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, semua manusia itu berharga. Dengan menjadi diri sendiri, setiap manusia pasti bisa menjadi orang yang baik dan berharga.
Seperti yang telah saya utarakan secara tersirat di paragraf ke-5, penyampaian pesan penting di dalam film ini digambarkan melalui tokoh-tokohnya, khususnya Emory dan teman-temannya di rumah sakit jiwa. Emory menuliskan iklan-iklan secara gamblang dan jujur walaupun pada awalnya tidak disetujui atasannya. Teman-temannya di rumah sakit jiwa yang juga membuat iklan-iklan yang jujur turut memperkuat penyampaian pesan penting tentang kejujuran.
Penulis naskah film Crazy People, Mitch Markowitz, menggunakan sudut pandang orang ketiga tidak serba tahu dengan cara menceritakan seluruh tokoh di dalam film sebagai orang di luar seluruh cerita. Penulis tidak berperan sebagai orang ketiga serba tahu karena penulis tidak menyampaikan isi hati tokoh, namun hanya menggambarkannya dalam dialog dan gerak-gerik tokoh. Contohnya, saat menggambarkan semangat dan sukacita para pasien rumah sakit jiwa dalam membuat iklan, Mitch Markowitz membuat adegan dimana George, seorang pasien yang hanya dapat berkata “Hello” selama bertahun-tahun, tiba-tiba dapat membuat iklan berisi kalimat yang lengkap walaupun tetap menyematkan kata “Hello” di dalamnya.
Walaupun film ini diliris di tahun 1990 namun menurut saya pesan penting yang disampaikan sangat relevan dengan situasi di masa kini. Pasalnya, sekarang kejujuran sudah sulit ditemukan. Di beberapa sekolah, mencontek bukan lagi hal yang tabu dilakukan. Banyak guru bukannya memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya malah melakukan kecurangan pula. Di televisi nasional guru dan pihak sekolah yang memberikan kunci jawaban ujian sudah tidak asing lagi didengar. Banyak anggota pemerintah yang tidak jujur dan melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Bukan hanya pemerintah, rakyat biasa pun banyak yang menipu dalam mencari nafkah. Hal-hal itu hanya merupakan sebagian kecil contoh ketidakjujuran yang meraja lela di abad ke-21 ini. Film ini mengingatkan kita bahwa sudah saatnya kejujuran kembali ditegakkan.
Meskipun memiliki pesan penting yang baik, menurut saya kejujuran dalam penulisan iklan seperti yang disajikan dalam film tidak memiliki nilai praktis bila diterapkan di Indonesia saat ini. Walaupun di film ini ditekankan kejujuran namun etika dalam bahasa kurang diperhatikan sehingga iklan-iklan ”jujur” yang dibuat oleh Emory banyak yang menyinggung  isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) dan banyak juga yang terlalu gamblang sehingga tidak sopan. Misalnya saja iklan Sony di akhir film yang berbunyi “Sony, because Caucasians are just too damn tall” (Sony, karena ras Kaukasoid terlalu tinggi). Iklan yang menyangkut SARA ini apabila diterapkan dalam kehidupan nyata bisa membawa masalah besar. Apalagi sekarang isu SARA merupakan isu yang sangat sensitif di kalangan masyarakat. Disamping itu telah berkembang pula paham multikulturalisme yang memandang semua SARA sederajat dan tidak membeda-bedakannya. Iklan lain yang terlalu gamblang dan tidak mengindahkan etika adalah iklan mobil Porche yang telah saya tuliskan di paragraf pertama. Iklan seperti ini akan membawa banyak masalah apalagi iklan ini berbau pornografi sehingga rasanya tidak pantas apabila dilihat oleh anak-anak. Selain tidak pantas, saya rasa para pekerja periklanan akan berpikir panjang sebelum mengeluarkan iklan-iklan seperti ini mengingat tidak sesuainya materi iklan semacam ini dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia.
Banyak hal yang menjadi bias dalam film ini. Misalnya dalam adegan reaksi masyarakat yang digambarkan seperti “kesetanan” membeli sebuah obat pencahar bernama Metamucil setalah menonton iklan yang berbunyi “Metamucil. It helps you go to the toilet. If you don't use it, you will get cancer and die.” (Metamucil. Obat ini membantu Anda ke toilet. Apabila Anda tidak menggunakannya, Anda akan terkena kanker dan meninggal). Menurut saya ini sangat tidak logis karena masyarakat tidak mungkin terlalu mudah terpengaruh oleh iklan-iklan yang vulgar seperti itu, apalagi film ini berlatar tempat di kota New York yang mayoritas masyarakatnya sudah modern dan berpendidikan. Contoh lain adalah iklan film The Freak yang berbunyi “The Freak. It will fuck you forever” (The Freak. Film ini akan menghantuimu selamanya) digambarkan masyarakat mengantri tiket bioskop sampai ke jalan raya. Bahkan ada seorang bapak yang diwawancarai dan mengatakan bahwa ia telah mengantri selama dua hari demi menonton film tersebut. Menurut saya sangat tidak logis jika seseorang rela mengantri berhari-hari hanya untuk menonton film yang dipromosikan dapat menghantui selamanya. Memang, sebuah iklan yang menarik dapat membuat masyarakat tertarik untuk membeli suatu barang, atau dalam konteks iklan ini menonton film, namun menurut saya yang lebih penting adalah kualitas dari film yang ditawarkan. Apabila iklan film ini sudah dapat menarik banyak orang untuk menonton filmnya, penilaian dari masyarakatlah yang menentukan apakah film itu layak ditonton atau tidak. Jika ternyata filmnya tidak memuaskan, orang yang sudah menonton film tersebut dan merasa tidak puas biasanya akan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang lain sehingga minat masyarakat dalam menonton film itu pun menjadi berkurang. Dengan demikian, iklan bukanlah satu-satunya alasan orang membeli suatu barang atau jasa.
Bias yang juga terlihat dalam film ini adalah tokoh Kathy yang memperkenalkan dirinya sebagai orang yang takut ruang gelap, ruang tertutup, dan hampir segala hal lainnya. Anehnya, ada adegan film dimana Kathy memiliki tempat persembunyian di hutan, yaitu sebuah lumbung tua yang gelap dimana ia tidak terlihat takut sama sekali ketika berada di sana. Selain itu, ia juga terlihat sangat normal dibandingkan dengan pasien-pasien jiwa lainnya. Ia sepenuhnya sadar, tidak berdelusi maupun berhalusinasi seperti kebanyakan pasien di rumah sakit itu. Adegan ini membuat penonton menjadi bingung apa sebenarnya penyakit mental yang diderita Kathy.
Secara keseluruhan film ini memiliki pesan yang bagus dan ceritanya pun menarik. Namun, banyak terdapat hal yang kurang logis di dalamnya. Apabila Anda orang yang teliti, skeptis, pecinta film yang logis, dan memiliki nilai praktis, mungkin Anda tidak sepenuhnya akan menyukai film ini. Namun, jika Anda sedang menginginkan film yang ringan dan menghibur untuk mengusir kepenatan Anda, saya sangat merekomendasikan film ini.









Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Crazy_People (31 Oktober 2009 pukul 12.55)

http://www.moviequotes.com/repository.cgi?pg=3&tt=87816 (31 Oktober 2009 pukul 13.03)


0 komentar:

Posting Komentar