Jumat, 30 April 2010

mengapa banyak pria suka selingkuh dan banyak wanita matre

Sebuah kutipan tugas mata kuliah Faal
oleh Atthahira Sastia Kartika, Rinjani Ramadhani, dan Rizqya Juwita

Q:  Mengapa pria lebih tertarik untuk memiliki lebih banyak pasangan dibanding wanita? 
A:
Brizendine (2006) mengemukakan bahwa wanita cenderung lebih setia karena mereka hanya dapat menghasilkan satu anak dalam sekali pembuahan. Hal yang sama juga ditegaskan oleh Kalat (2009), bahwa seorang wanita  hanya dapat hamil sekali dalam sembilan bulan seberapa banyak pun mereka melakukan hubungan seks. Oleh karena itu para perempuan lebih  menginginkan kesetiaan  dengan satu pasangan untuk membantu mereka membesarkan anak-anaknya.
Hal yang berbeda dikemukakan oleh Gangestad & Simpson dalam Kalat (2009), bahwa  pria seringkali  dihadapkan pada dua pilihan, yaitu; memiliki banyak pasangan dan berharap bahwa pasangannya lah yang akan membesarkan anaknya tanpa campur tangan dirinya, atau setia pada satu orang perempuan dan membantu pasangannya tersebut membesarkan anak-anaknya. Hal ini lalu diturunkan oleh nenek moyang manusia melalui gen-gen tertentu.
Teori tersebut ditegaskan lagi oleh Brizendine (2006) yang mengemukakan hal serupa berdasarkan riset  yang menemukan bahwa laki-laki memperlihatkan perilaku-perilaku yang bervariasi dari poligamis total hingga monogamis total. Hipotesis yang diajukan para ilmuan adalah terdapatnya perbedaan gen dan hormon yang menyebabkan perilaku tersebut.
Dalam buku lainnya terdapat teori yang membantu menguatkan pernyataan dari Brizendine dan Kallat. Menurut  Budd dalam Harding terlihat bahwa pria memiliki banyak pasangan karena mereka ingin menyeleksi atau memilih yang terbaik diantara para wanita yang telah diajaknya berkencan. Hal ini terjadi karena pria ingin mendapatkan keturunan yang terbaik  dari pasangannya. Sehingga salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memiliki banyak pasangan. 
Q: Baik pria maupun wanita tertarik pada pasangan yang sehat, pandai, jujur, dan menarik. Namun mengapa wanita pada umumnya lebih peduli dengan kekayaan dan kesuksesan seorang pria, sedangkan pria tidak terlalu mengutamakan kekayaan dan kesuksesan wanita?
A:
Alasan yang dapat menjelaskan tentang kenyataan atau fakta diatas ditemukan didalam buku Brizendine, The Female Brain. Dalam buku itu terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh David Buss, seorang Psikolog Evolusi. Ia melakukan  penelitian pada 10.000 orang dalam 30 jenis kebudayaan yang berbeda di seluruh dunia dan menanyakan mereka tentang preferensi  pasangannya. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa wanita tidak terlalu mempersoalkan fisik pasangan namun kekayaan lah yang utama. Oleh karena itu ia menyimpulkan bahwa preferensi ini bersifat universal, dan karena itu ia membuat spekulasi bahwa preferensi ini diturunkan pada wanita dan memiliki tujuan tertentu.
 Sedangkan Robert Trivers dari Rutgers University berpendapat bahwa hal ini merupakan suatu strategi seorang wanita untuk mendapatkan pasangan.  Wanita memiliki sel telur yang terbatas sehingga mereka mencari pasangan yang paling unggul diantara yang unggul.
 Teori lain terlihat didalam buku Kalat (2009), Trivers dalam Brizendine (2006), dan Sparks dalam Miracle, Miracle, & Baumeister (2003). Mereka mengemukakan hal yang sama yaitu saat manusia berada dalam tahap primitif, mereka memiliki tantangan terberat dalam hal bereproduksi dan menjamin kelangsungan hidup anak. Hal ini dimaksudkan  agar mereka dapat bertahan hidup cukup lama dan meneruskan generasi mereka. Oleh karena itu akses sandang, pangan, dan papan sangat esensial bagi mereka  Hal ini diturunkan kepada penerus-penerus mereka, yaitu wanita masa kini (Brizendine, 2006).
 Alasan lain yang dapat menjelaskan tentang ketertarikan wanita pada pria yang berpendidikan dan memiliki gelar profesional menurut Buss dalam Miracle, Miracle, & Baumeister (2003) dikarenakan kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan status sosial di masyarakat. Wanita sangat memikirkan status sosial metreka di masyarakat dibanding pria.
Hal ini juga ditegaskan oleh Trivers dalam Sternberg (1988), telah disebutkan dalam sebuah teori yang  memprediksikan bahwa potensi orang tua yang dimiliki oleh pria akan digunakan oleh wanita sebagai dasar pemilihan seksual. Para wanita lebih memilih pria yang lebih baik atau lebih menonjol pada apa yang dimilikinya. Hal menonjol yang dimiliki oleh para pria dan banyak dilirik oleh para wanita adalah uang, kedudukan, kepemilikan, dan tingkah lakunya.
Selain itu, pria dan wanita juga memiliki cara tersendiri untuk menarik lawan jenis mereka. Dalam cara menarik lawan jenis, menurut Sternberg (1988) erilaku wanita dan pria sangat berbeda apabila mereka sedang menarik perhatian lawan jenisnya. Wanita lebih suka menonjolkan kemudaan, kesehatan, kekuatan, dan keadaannya yang reprooduktif. Sedangkan para pria lebih suka menonjolkan hal penting  yang dimiliki, seperti memberikan hadiah kepada pasangan, kebijaksanaan, dan kemampuan atau kelebihan lainnya.
Menurut Sternberg (1988),  pria yang dipilih oleh wanita produktif sebagai pasangan hidup adalah pria yang mampu atau produktif juga dibandingkan dengan pria yang memilih wanita yang tidak terlalu produktif. Hal ini dilakukan oleh wanita dan pria untuk memaksimalkan atau mendapatkan gen yang baik. 
 
Daftar Pustaka
Brizendine, L. 2006. The Female Brain. Jakarta: Ufuk Press.
Kalat, J.W. 2009.  Biological Psychology 10th Ed. USA: Wadsworth Cengage Learning
Miracle, T.S., Miracle, A.W., Baumeister, R.F. 2003. Human Sexuality: Meeting Your Basic Needs. New Jersey: Prentice Hall
            Sternberg, R.J. 1988. The Psychology of Love. New York: Yale University


5 komentar:

Efdian Rahman mengatakan...

saya tidak suka selingkuh mbak! ah tidak benar nih teorinya ahhaha

the speakerbird mengatakan...

oya? haha. kan "lebih" brt kecenderungan. ga semua haha

Efdian Rahman mengatakan...

yaudah gw ga termasuk!

the speakerbird mengatakan...

hahaa iyaiyaa ampun deh bang serem amat haha

Efdian Rahman mengatakan...

hahahaha kok serem, gw kan org paling baik ckckck.

Posting Komentar